Rss Feed

Sunrise in Bromo

Sabtu, 19 Juni 2011
Indahnya bromo tak bisa diungkap, dinginnya bromo tak bisa dirasakan bila tak melihat, menyentuh, dan merasakannya sendiri.
Kalimat diatas memang benar adanya. Dua minggu sebelum UAS, kami para 47 UB (2010: diki, dani, zainma, raida, aku, yuzi, zainal, amril, irsan, fikri, yoni. 2009: kak bedus) melancarkan aksi ke Bromo. Jeeengg.. jengg.. :D



Singkat cerita, sabtu-minggu adalah weekend bagi mahasiswa. Tanggal itu dipilih karena rasanya tepat untuk rileks sejenak dari jenuhnya pikiran di semester 2 ini. Sabtu siang saya sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk berangkat nanti malam. Kenapa malam? Karena misi kita kali ini pengen liat indahnya sunrise, memanjakan mata dengan keindahan matahari terbit. Excited!
Kumpul di basecamp (baca: kontrakan) sekitar jam 22.00, para awewe dijemput dari kosannya masing-masing pakai mobil sewaan. Di basecamp, yang cewe masak-masak dulu untuk perbekalan kesana didampingi oleh Chef Dani anak kontrakan yang jago masak. Perbekalan yang dibawa hanya mie, telur dadar, lele, nasi, dan air minum segalon. Rasanya itu cukup.
Tepat jam 00.00 berangkat..
Kaum hawa naik mobil, dan didampingi 2 kaum adam sebagai supir dan kernetnya. Untungnya kak bedus lihai dalam soal supir-menyupir. Sisanya pakai motor dan berboncengan. Kurang lebih memakan waktu 3 jam-an menuju kesana.
Dingin mulai terasa setelah kita parkir kendaraan.
Dingin, benar-benar dingin. Kata amril ‘’pake 3 kaoskaki aja masih ga cukup’’. Pengalaman saya saat nyentuh air disana, rasanya tangan jadi sakit dan perih. Kata kak bedus itu cuma beku sesaat aja, makanya harus digerak-gerakin.
Setelah lebih dari 1 jam meringkel kedinginan, matahari mulai menunjukkan dirinya. Semua mata tertuju padanya. Kadang masih ada kabut yang menyelimuti, jadi lumayan susah untuk mendapatkan “feel” dari sunrise itu sendiri.
Setelah acara peng-sunrise-an, kita makan mie, ngopie2 bareng, dan acara terakhir adalah foto-foto bareng saya (lho?) dan bromo juga maksudnya :D

Oh iya perlu diketahui bahwa semua dana utk pergi ke Bromo pakai hasil tabungan kita selama 3 bulan. Per-minggu nya masing-masing dari kita nabung Rp5000. Alhamdulillah dari tabungan selama itu, kita bisa refreshing ke Bromo.

Semoga kekompakkan ini masih terus terjaga.. 

Salam Alumni SMA Negeri 47 Jakarta,
Malang